Kamis, 29 September 2022

Kepercayaan

Semua berawal dari akhir tahun 2020 yaa dimana aku sempat terjerat Case keuangan yang harusnya tidak aku lakukan,hingga membuat dia kecewa. Pada dasarnya semua kembali untuk kebutuhan keluarga Karna pemasukan dia yg berkurang sejak pandemi dimulai.

Aku mengakui kesalahanku dan berusaha perbaiki diri.  Aku berusaha memperbaiki diri mencari tambahan melalui sosmed dengan mencoba ikut campaign-campaign,orang banyak mengatakan "momfluencer"/"buzzer".

Seiringnya waktu berjalan sedikit-sedikit penghasilan nya lumayan membuat aku semakin mendalami dunia tersebut,lalu bagaimana dia ?? Tentunya aku selalu meminta izin dari nya meminta pendapat darinya. Dan dia tidak pernah ada masalah untuk itu,hanya saja dia memang sempat mengingatkan kalau aku terlalu forsir hingga tidak bisa membagi waktu.

Aku coba untuk perbaiki perlahan-lahan tapi inilah aku ketika fokus melakukan sesuatu hingga antusias,pasti ada yang dikorbankan itu adalah tidak bisa membagi waktu. Ya aku sadar itu.

Aku pikir hubungan kami baik-baik saja tidak ada yang salah. Karna kami masih melakukan aktifitas biasanya,rumah masih terasa hangat seperti biasa.
Ternyata dugaanku salah,dimulai akhir April dia memiliki banyak Job apalagi dia mulai masuk tim dinas,aku masih berpikir itu hal wajar dan terbiasa Karna 10 tahun sudah aku menemaninya.

Kebohongan

Aku memang tak pernah tau dia diluar. Karna kuberikan kepercayaan dengan sepenuh hati. Tak pernah ada prasangka apapun tentang dia. Hingga saat itu aku pergoki sebuah chat yang menurutku sudah di luar batas.

Syok tentu tapi aku berusaha menahan ku pikir,dia akan bercerita seperti sebelum-ssbelumnya. Aku tunggu-tunggu hingga beberapa Minggu tak kunjung juga dia berkata. Malam itu aku coba cek dan pancing dan ya ternyata mereka memang sudah melebihi batas rekan kerja.
2 atau 3 hari setelah itu aku bertekad menegurnya.

Masih ingatkah dirimu malam saat aku menegur ?? Ya kamu bersikukuh mengatakan menganggap "hanya sebatas rekan kerja tidak lebih". Lalu aku katakan kepadamu "dari sebatas chat itu gak mungkin gak telponan gak mungkin gak ketemuan". Kamu dengan yakin mengatakan "itu hanya sebatas rekan kerja,gak intens hanya chat. Ayah janji dan pastikan itu".

Masih ingatkah kamu mengatakan itu?? Sejak itu aku minta untuk stop. Aku pikir dirimu paham dan mengerti. Aku pikir dirimu akan menghentikannya ternyata tidak. Tanpa aku sadari kamu dan dia masih terus melanjutkannya,hingga sejak saat itu kita terus bertengkar setiap dirimu ketahuan masih berhubungan tentang dia.

Jumat, 08 November 2019

Pengalaman Melahirkan Anak Kedua

Assalamualaikum...

Sudah berapa lama diriku vakum menulis,sungguh sangat tidak konsisten untuk menulis setiap waktu 🙈
Baiklah...kali ini aku hanya ingin sedikit berbagi pengalaman melahirkan anak kedua yang sangat jauh berbeda dengan anak pertama 😁

Januari 2019 menjadi awal tahun yang baik untuk kami
Seperti biasa aku baru tau hamil itu pas usia kandungan sekitar 1 bulan lewat dan habis bepergian jauh persis waktu hamil si zahrani dulu,tapi masih jauhan zahrani dimana usia kandungan 1 bulan lewat zahrani udah dibawa ke malang dan naik gunung bromo.

Selasa, 12 Februari 2019

NHW #1 "Adab Menuntut Ilmu"


1.    Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Jawaban : Saya sempat bingung ketika mendapatkan tugas ini,karena banyak sekali ilmu yang ingin dipelajari bukan hanya nafsu semata. Tapi memang menurut saya sangat kritis dalam kehidupan apalagi dunia rumah tangga,menurut saya semua ilmu wajib dicari dan dipelajari. Namun saya memilih satu apa yang benar-benar diinginkan bukan hanya untuk sekarang tapi akan berdampak juga dikemudian hari. Akhirnya setelah mulai berdiskusi dengan suami saya memilih ingin menekuni “Ilmu Agama”.