Kamis, 29 September 2022

Titik Penghabisan Kesabaran

Aku tidak tau harus bagaimana terlalu sakit rasanya. Namun lagi dan lagi aku diyakini oleh perkataan mu. Kamu yang meyakinkan aku bahwa semua sudah berakhir. Sampai ada satu foto yg menurutku posisi kalian sudah tidak etis di lakukan,itu sudah bukan lagi batas antara rekan kerja lagi. Saat aku bertanya kamu bilang itu hanya bercanda dan gak tau kalau dia ambil foto,itu hanya kamuflase.

Benarkah itu??saat kamu dikirimi gambar itu pernahkah kamu menegurnya?? Pernahkah kamu membayangkan jika itu adalah istri kamu dengan orang lain??
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya jika itu adalah orang yang paling kamu cintai ?? Bahkan sampai masing-masing orang tua sudah mengetahui dirimu tak bergeming juga??

Dan aku benar-benar berusaha untuk percaya tapi nyatanya sampai akhir tahun 2021,lagi dan lagi kamu masih tidak bisa memberikan kepastian atas ucapanmu.
Tindakan mu jauh berbeda dengan apa yang kamu janjikan. Sebegitu dalamnya kah perasaan kamu,sampai-sampai permintaan aku sebagai istrimu yg SAH meminta sudahi stopkontak dengan dia tidak kamu penuhi.
Terjadi lagi dirimu melakukan hal bodoh dengannya berkata "I Miss you". Bahkan saat aku tanyakan kamu tega berkata "jangan membuat yang tidak ada seolah ada,kamu terlalu mendrama". Itu keluar dari ucapanmu entah secara sadar atau tidak,kamu tau jelas apa yang aku tanyakan ada faktanya. Sebegitunyakah keinginan mu ingin bersama dia lagi,tapi kamu tidak ingin melepasku. Dan sekali lagi kamu hancurkan itu hancurkan lagi semuanya tidak tersisa kepercayaan,cinta,kasih sayang,bahkan menghargai pun sudah habis dihancurkan.

Aku yang paling hancur sehancurnya bukan dia. Tapi tindakan mu mengatakan sebaliknya justru kamu lebih menjaga perasaan dia dibanding kan aku. Aku yang paling hancur sehancurnya bukan dia. Tapi dirimu selalu saja membuat aku yang harus mengalah ke dia.

Berkali-kali aku berikan kesempatan itu namun berkali-kali juga kamu hancurkan hingga tidak tersisa. Kini jika kamu tanya apa yang aku rasakan,kamu tidak akan pernah tau rasanya. Kalau kamu tanya mau aku apa?? Kamu sudah tau apa yang aku mau,perlukah aku jabarkan lagi?? Tapi selalu saja tidak pernah sesuai dengan ucapanmu.
Rasanya sungguh sesak...kamu terlalu egois tidak membiarkan aku pergi tapi juga tidak bisa beri tindak ketegasan ke dia.

Terlalu sesak melihatmu,berada disampingmu. Terlalu berat beban yang aku rasakan,psikis secara lahir dan batin sudah sangat hancur. Aku hanya ingin akhiri ini tapi selalu ditahan olehmu,kamu egois sungguh egois.
Mungkin perjalananku 11 tahun sudah berakhir disini,perjuanganku dalam membuka hatimu dulu bahkan rasanya sudah tidak berarti lagi.

Kamu yang membawa aku terbang tinggi tapi kamu juga yang menjatuhkan aku secara paksa. Kamu yang bahkan tega menghancurkan 11 tahun itu,itu artinya kamu yang sudah siap kehilangan aku.
I hate this situation.

Buat mbak "M***I***I" terima kasih atas semua pelajarannya padahal anda seseorang yang berkarir sebagai Guru SD,saya berusaha menghargai anda dan lelaki disamping saya saat itu untuk tidak menghampiri anda,tidak langsung bertemu dengan anda. Bukan karna takut tapi saya masih sangat menghargai anda dengan fakta mencoba secara baik-baik menghubungi anda dengan kata-kata alus menasehati dan mengingatkan bahwa anda itu seorang perempuan dan ibu dari 3 anak perempuan. 

Anda malah masih dengan bangga bisa menjalin cinta rahasia dengan suami orang melalui WA,TELPON ataupun SMS,entah dimana letak rasa nurani dan malu anda sebagai perempuan.

Bahwa semua ini bisa diselesaikan tanpa ada yang tersakiti dan di akhiri dengan baik.
Tapi setelah saya tau semua track record anda yang sudah pernah terjadi sebelumnya dengan orang lain akhirnya saya sadar bahwa itu sudah menjadi penyakit di diri anda.

So kini saya hanya mampu mendoakan semoga Allah SWT membukakan pintu hatimu dan mengingatkan dirimu yang mempunyai 3 anak perempuan cantik yang semoga tidak terjadi kepada anak-anakmu.

Tidak ada komentar: