Rabu, 29 November 2017

Mendidik zahrani antara bahagia dan menyesal

Halo halo 😍
Aduh...lama tidak menulis blog 😁 kali ini aku mau bahas tentang didikan saya kepada zahrani.
Ehmmmm...sebenernya penting nggak penting sih tapi gpplah sharing siapa tau ada gunanya 😁
Pasti yang sudah pernah liat video za banyak bertanya-tanya "za pintar ya udh bisa maakn sendiri" terus "za pintar ya udh bisa jalan" "za giginya banyak" "kok bisa za sepintar itu apa rahasianya" dan bla bla bla sampai bosen dengernya 😂
Aku itu keras dan emosian ada rasa bersalah dengan sifatku ini 😭
Zahrani lebih sering aku marahi tapi juga lebih sering aku peluk jadi intinya aku seimbang kan emosi marah dan emosi kasih sayang 😭
Saat zahrani salah aku pasti menghukum dia untuk berdiri ditembok memarahinya(marah tegas ya)sambil memberitahu dia bahwa apa yang dia lakukan itu salah,kadang saat dimarahi dia menangis tapi kalau tidak begitu dia tidak akan tau kalo itu salah atau benar. Alhamdulilah dia sudah mulai memahami apa yang aku terapkan sedikit dikit saat dia melakukan kesalahan dia akan berjalan menuju saya sambil memeluk mungkin maksudnya dia mau bilang "maaf bun" za memang belom lancar bicara tapi dia pandai dalam mengekspresikan perasaannya lalu saya tanya dia "kenapa" dan dia akan mengajak saya sambil menunjukkan kesalahanny.
Seperti kemarin dia ngompol tiba2 dia lari ambil lap pel pada saat saya dekati justru dia menolak dan menyingkirkan tangan saya.





Banyak yg menyayangkan sikap aku seperti itu tapi balik lagi setiap ibu berbeda cara mendidik anak jangan lihat negatifnya tapi positifnya.
Sejauh ini za tidak pernah menolak jika diberikan peenjelasan walau dia sampai nangis berontak pun dia tetap mengerti asal aku konsisten dalam memberikan penjelasan.
Aku menceritakan ini bukan untuk dijudge tetapi menuangkan apa yang sudah pernah saya lakukan. Aku pun masih banyak belajar untuk menjadi seorang ibu.

Tidak ada komentar: